Seperti Embun

Mikha 5:4-6

"Maka sisa-sisa Yakub ada ditengah-tengah banyak bangsa seperti embun dari pada TUHAN".

Ada banyak pandangan dalam alkitab tetang kita sebagai orang percaya. Mungkin gereja biasa berkata bahwa kita adalah 'mempelai' Kristus, kita adalah 'surat' Kristus, kita adalah 'saksi' Kristus, kita adalah 'bangunan' Kristus. Tetapi, alkitab juga berkata bahwa kita ini seperti 'embun'. Apa sih artinya kita sebagai embun? Bicara tentang embun, dapat kita pelajari:embun itu membawa kehidupan.Disamping embun itu segar, sejuk, dia juga membawa butir-butir air. Sehingga apa yang terjadi? Oksigen dan air yang ada diatas dedaunan ini kemudian ketika panas menyerap, maka dia akan turun mengalir sehingga membasahi daerah sekitar sehingga mendatangkan kehidupan.

Hidup Kristen juga harus membawa kehidupan. Ketika orang disekitar kita mulai putus asa karena kondisi situasi ekonomi;ketika orang mulai putus asa karena situasi-situasi yang terjadi,ancaman-ancaman peristiwa yang terjadi, tapi kita memberikan dorongan, kita memberi semangat orang-orang disekitar kita.

Seterusnya selalu membawa suasana syukur.Di pagi hari ini ketika kita melihat embun, sulit untuk kita bersungguh-sungguh karena suasananya begitu indah. Yang ada kita cuma bersyukur. "Iya ya, Tuhan menciptakan begitu indah, ada kicauan burung,ada embun yang sejuk di waktu pagi,ada suasana yang manis dan indah." Semuanya mendatangkan suasana syukur. Begitupun hidup kita, sebagai suami,sebagai istri,sebagai anak dalam ikatan rumah tangga harus mendatangkan suasana syukur.

Kalau kita seperti embun, apa yang terjadi? Suasana syukur akan terjadi. Kadangkala kita bukan embun, tetapi kita jadi asap. Kalau asap bikin perih mata kita, asap bikin panik suasana, bikin sesak nafas. Banyak dalam kehidupan kita tidak menjadi embun, tapi menjadi asap.

KENIKMATAN HIDUP DAPAT KITA ALAMI SELAMA KITA TAHU MENGUCAP SYUKUR
0 Responses